Forwarded from MUNtual!
25–28 Agustus: Kekerasan Aparat, Rakyat menjadi Korban
Gelombang aksi sejak 25 Agustus di depan gedung DPR dan berbagai daerah berakhir dengan represi. Ratusan pelajar ditangkap dan dipukuli, termasuk hampir dua ratus pelajar dibawah umur. Jurnalis yang meliput ikut jadi korban. Pada 28 Agustus, seorang pengemudi ojol tewas dilindas mobil taktis Brimob, dan satu rekannya yang selamat. Kapolda Metro Jaya mendatangi keluarga korban dan membuat permintaan maaf, sementara 7 polisi yang bersangkutan telah diamankan dan diperiksa. Beredar pula laporan di media sosial bahwa polisi menembakkan gas air mata kedaluwarsa ke arah massa. Risiko ini memperbesar bahaya kesehatan, ini menunjukkan betapa nyawa rakyat begitu murah di hadapan senjata negara.
Ironisnya, alih-alih fokus pada korban, sebagian pihak justru menyudutkan dengan narasi bahwa pendemo hanya bikin macet, atau pelajar seharusnya tetap di sekolah. Pandangan seperti ini mengecilkan makna protes, seolah rakyat yang menuntut keadilan hanyalah pengganggu ketertiban
Gelombang demonstrasi yang terjadi pada 25–28 Agustus 2025 di kawasan DPR RI harus berakhir dengan peristiwa tragis yang menyisakan luka mendalam. Pada 28 Agustus malam, di tengah bentrokan, seorang pengemudi ojol bernama Affan Kurniawan harus kehilangan nyawa setelah terlindas mobil taktis Brimob. Rekannya, Umar, masih berjuang untuk bertahan hidup setelah mengalami luka berat. Affan hanyalah satu dari jutaan pekerja yang mencari nafkah, tidak sepantasnya menjadi korban tragedi. Polisi yang seharusnya mengayomi masyarakat, justru menghabisi nyawa masyarakat. Peristiwa ini bukanlah hal yang layak diabaikan, ada nyawa dan masa depan yang terenggut begitu saja. Perjalanan menuju keadilan masih panjang dan keadilan tidak akan datang jika kita berhenti bersuara. Mari kita bersama-sama terus mengawasi, menyebarkan informasi, dan tidak membiarkan kasus ini hilang ditelan waktu. Kawal proses hukum dan tunjukkan bahwa setiap nyawa rakyat berarti, Cybies!
#ACAB
#StopPoliceBrutality
#PolisiPembunuh
#IndonesiaGelap
Gelombang aksi sejak 25 Agustus di depan gedung DPR dan berbagai daerah berakhir dengan represi. Ratusan pelajar ditangkap dan dipukuli, termasuk hampir dua ratus pelajar dibawah umur. Jurnalis yang meliput ikut jadi korban. Pada 28 Agustus, seorang pengemudi ojol tewas dilindas mobil taktis Brimob, dan satu rekannya yang selamat. Kapolda Metro Jaya mendatangi keluarga korban dan membuat permintaan maaf, sementara 7 polisi yang bersangkutan telah diamankan dan diperiksa. Beredar pula laporan di media sosial bahwa polisi menembakkan gas air mata kedaluwarsa ke arah massa. Risiko ini memperbesar bahaya kesehatan, ini menunjukkan betapa nyawa rakyat begitu murah di hadapan senjata negara.
Ironisnya, alih-alih fokus pada korban, sebagian pihak justru menyudutkan dengan narasi bahwa pendemo hanya bikin macet, atau pelajar seharusnya tetap di sekolah. Pandangan seperti ini mengecilkan makna protes, seolah rakyat yang menuntut keadilan hanyalah pengganggu ketertiban
Gelombang demonstrasi yang terjadi pada 25–28 Agustus 2025 di kawasan DPR RI harus berakhir dengan peristiwa tragis yang menyisakan luka mendalam. Pada 28 Agustus malam, di tengah bentrokan, seorang pengemudi ojol bernama Affan Kurniawan harus kehilangan nyawa setelah terlindas mobil taktis Brimob. Rekannya, Umar, masih berjuang untuk bertahan hidup setelah mengalami luka berat. Affan hanyalah satu dari jutaan pekerja yang mencari nafkah, tidak sepantasnya menjadi korban tragedi. Polisi yang seharusnya mengayomi masyarakat, justru menghabisi nyawa masyarakat. Peristiwa ini bukanlah hal yang layak diabaikan, ada nyawa dan masa depan yang terenggut begitu saja. Perjalanan menuju keadilan masih panjang dan keadilan tidak akan datang jika kita berhenti bersuara. Mari kita bersama-sama terus mengawasi, menyebarkan informasi, dan tidak membiarkan kasus ini hilang ditelan waktu. Kawal proses hukum dan tunjukkan bahwa setiap nyawa rakyat berarti, Cybies!
#ACAB
#StopPoliceBrutality
#PolisiPembunuh
#IndonesiaGelap
🔥16❤🔥3
group-telegram.com/mmogging/680
Create:
Last Update:
Last Update:
25–28 Agustus: Kekerasan Aparat, Rakyat menjadi Korban
Gelombang aksi sejak 25 Agustus di depan gedung DPR dan berbagai daerah berakhir dengan represi. Ratusan pelajar ditangkap dan dipukuli, termasuk hampir dua ratus pelajar dibawah umur. Jurnalis yang meliput ikut jadi korban. Pada 28 Agustus, seorang pengemudi ojol tewas dilindas mobil taktis Brimob, dan satu rekannya yang selamat. Kapolda Metro Jaya mendatangi keluarga korban dan membuat permintaan maaf, sementara 7 polisi yang bersangkutan telah diamankan dan diperiksa. Beredar pula laporan di media sosial bahwa polisi menembakkan gas air mata kedaluwarsa ke arah massa. Risiko ini memperbesar bahaya kesehatan, ini menunjukkan betapa nyawa rakyat begitu murah di hadapan senjata negara.
Ironisnya, alih-alih fokus pada korban, sebagian pihak justru menyudutkan dengan narasi bahwa pendemo hanya bikin macet, atau pelajar seharusnya tetap di sekolah. Pandangan seperti ini mengecilkan makna protes, seolah rakyat yang menuntut keadilan hanyalah pengganggu ketertiban
Gelombang demonstrasi yang terjadi pada 25–28 Agustus 2025 di kawasan DPR RI harus berakhir dengan peristiwa tragis yang menyisakan luka mendalam. Pada 28 Agustus malam, di tengah bentrokan, seorang pengemudi ojol bernama Affan Kurniawan harus kehilangan nyawa setelah terlindas mobil taktis Brimob. Rekannya, Umar, masih berjuang untuk bertahan hidup setelah mengalami luka berat. Affan hanyalah satu dari jutaan pekerja yang mencari nafkah, tidak sepantasnya menjadi korban tragedi. Polisi yang seharusnya mengayomi masyarakat, justru menghabisi nyawa masyarakat. Peristiwa ini bukanlah hal yang layak diabaikan, ada nyawa dan masa depan yang terenggut begitu saja. Perjalanan menuju keadilan masih panjang dan keadilan tidak akan datang jika kita berhenti bersuara. Mari kita bersama-sama terus mengawasi, menyebarkan informasi, dan tidak membiarkan kasus ini hilang ditelan waktu. Kawal proses hukum dan tunjukkan bahwa setiap nyawa rakyat berarti, Cybies!
#ACAB
#StopPoliceBrutality
#PolisiPembunuh
#IndonesiaGelap
Gelombang aksi sejak 25 Agustus di depan gedung DPR dan berbagai daerah berakhir dengan represi. Ratusan pelajar ditangkap dan dipukuli, termasuk hampir dua ratus pelajar dibawah umur. Jurnalis yang meliput ikut jadi korban. Pada 28 Agustus, seorang pengemudi ojol tewas dilindas mobil taktis Brimob, dan satu rekannya yang selamat. Kapolda Metro Jaya mendatangi keluarga korban dan membuat permintaan maaf, sementara 7 polisi yang bersangkutan telah diamankan dan diperiksa. Beredar pula laporan di media sosial bahwa polisi menembakkan gas air mata kedaluwarsa ke arah massa. Risiko ini memperbesar bahaya kesehatan, ini menunjukkan betapa nyawa rakyat begitu murah di hadapan senjata negara.
Ironisnya, alih-alih fokus pada korban, sebagian pihak justru menyudutkan dengan narasi bahwa pendemo hanya bikin macet, atau pelajar seharusnya tetap di sekolah. Pandangan seperti ini mengecilkan makna protes, seolah rakyat yang menuntut keadilan hanyalah pengganggu ketertiban
Gelombang demonstrasi yang terjadi pada 25–28 Agustus 2025 di kawasan DPR RI harus berakhir dengan peristiwa tragis yang menyisakan luka mendalam. Pada 28 Agustus malam, di tengah bentrokan, seorang pengemudi ojol bernama Affan Kurniawan harus kehilangan nyawa setelah terlindas mobil taktis Brimob. Rekannya, Umar, masih berjuang untuk bertahan hidup setelah mengalami luka berat. Affan hanyalah satu dari jutaan pekerja yang mencari nafkah, tidak sepantasnya menjadi korban tragedi. Polisi yang seharusnya mengayomi masyarakat, justru menghabisi nyawa masyarakat. Peristiwa ini bukanlah hal yang layak diabaikan, ada nyawa dan masa depan yang terenggut begitu saja. Perjalanan menuju keadilan masih panjang dan keadilan tidak akan datang jika kita berhenti bersuara. Mari kita bersama-sama terus mengawasi, menyebarkan informasi, dan tidak membiarkan kasus ini hilang ditelan waktu. Kawal proses hukum dan tunjukkan bahwa setiap nyawa rakyat berarti, Cybies!
#ACAB
#StopPoliceBrutality
#PolisiPembunuh
#IndonesiaGelap
BY Mogging.



Share with your friend now:
group-telegram.com/mmogging/680